Sabtu, 06 April 2013



 Ini adalah Rumah Adat Kampar. meski jumlahnya sudah sedikit sekali, namun masih bisa ditemukan di daerah kampar. Alhamdulillah, saya masih menemukan Rumah Adat ini di kampung saya, Pulau > Bodi..

Nih saya kenalin yah, Mohon perhatiannya

Rumah adat Kabupaten Kampar ini disebut Rumah Lontiok, yang kalo dalam  bahasa Indonesianya itu berarti lentik. Nah, memang rumah adat ini memiliki atap yang melengkung ke atas sebagai simbol untu menghormati Allah SWT. Wah begitu ternyata filosofinya.

Yang lebih menarik nih, pengolahan material, pilihan bentuk, penggunaan ragam hias dan maknanya diduga berhubungan erat dengan nilai adat serta nilai sosial masyarakat Kampar. Kampar emang keyeeeeennn^^

Katanya lgi nih, rumah Lontiok ini mengadopsi bentuknya dari Perahu. ini terlihat dati sebutan-sebutan bagian-bagian rumah. Ada bawah, tengah, unung, pangkal, naik dan turun. Rumah adat ini juga berfungsi sebagai tempat tinggal. Biasanya saat pembangunanya juga diikuti dengan prosesi adat yang melibatkan masyarakat luas.

Berikut deskripsi Rumah Lontiok.
Dinding depan dan belakang dibuat miring keluar dan kaki dinding serta tutup didinding dibuat melengkung sehingga bentuknya menyerupai sebuah perahu yang diletakkan di atas tiang-tiang.
Pembagian bagian-bagian  ini dipengaruhi oleh pemikiran kosmologi tradisi masyarakat Indonesia yang membagi alam atas tiga lapisan yaitu : lapisan atas sebagai tempat tinggal dewa, lapisan tengah sebagai tempat tinggal manusia dan lapisan bawah alam kejahatan.
 Bagian bawah difungsikan sebagai tempat penyimpanan alat kerja, kayu bakar, hasil kebon, bagian tengah sebagai tempat tinggal manusia yang merupakan harmoni hubungan dunia atas dan dunia bawah, sedangkan bagian atas dijadikan sebagai tempat penyimpanan barang-barang berharga dan benda-benda pusaka.
Ragam hias yang digunakan pada rumah Lontiok terdiri dari bentuk stilasi tumbuh-tumbuhaan, binatang serta bentuk geometris terlihat pada motif bunga kundur,akar pakis, selembayung yang distilasi dari bentuk kepala kerbau, lebah bergantung, pucuk rebung, bintang dan lain-lain. Makna tersimpan dibalik bentuk bangunan, ragam hias, simbol-simbol yang terdapat pada komponen bangunan yang hanya dapat dipahami dalam konteks budaya masyarakat Kampar.

Nah, bagi yang tertarik melihat Rumah Lontiok ini silahkan menyusuri sepanjang tepi sungai kampar dan perkampungan di Kabupaten Kampar. insyaallah masih ditemukan.
Nah, bangunan-bangunan pemerintahan kampar juga mengadopsi model Rumah Lontiok ini...


Sumber :
http://www.riaudailyphoto.com/2011/12/rumah-lontiok.html
http://asiantribal.blogspot.com/2012/12/rumah-adat-kampar-riau.html








Tidak ada komentar:

Posting Komentar